You Are Reading

0

Hubungan (Berpacaran) yang Rumit dalam hal "Perbedaan" terkait Nilai SARA


Agama merupakan kumpulan-kumpulan prinsip kehidupan yang sudah didoktrin ke dalam diri kita sejak kecil. Karena suasana religi di Indonesia masih sangat kental, maka tuntutan agama seringkali masih mewarnai kehidupan kita. Agama mempengaruhi kebijakan pemerintah kita, persepsi orang-orang indonesia dan tentu saja menjadi salah satu standar nilai dari perilaku kita sehari-hari. Sejauh apapun kita ingin membebaskan diri dari norma tersebut, tetep saja, yang namanya hidup di Indonesia tidak akan terlepas dari nilai-nilai agama apalagi terkait dengan SARA.

Indonesia adalah suatu negara yang isinya berbagai agama. Jadi wajar saja kalau terjadi hubungan mesra lintas suku, budaya maupun agama. Namun hampir semua keluarga menuntut anak-anaknya untuk mencari pasangan yang seagama dengannya. Bahkan pernikahan seorang muslim dengan non-muslim dianggap tidak sah. Negara pun tidak melegalkan pernikahan berbeda agama. Bisa dibayangkan rumitnya jika berpacaran dengan orang yang berbeda agama dengan kita.

Terkadang Suka yang berlalnjut ke Cinta dan lalu Cinta yang berlanjut keseriusan hingga ke jenjang ingin membentuk Keluarga menjadi sebuah dilema dalam hubungan yang terjalin sudah sejak lama menjadi sangat berat dan rumit bagi sepasang yang terkendala dengan "Perbedaan" ataupun "Persamaan". Tak sedikit hal tersebut dapat memukul Asmara Kasih yang sudah lama di bangun tiba-tiba tertahan karena Something Wrong, apalagi kalau berkaitan dengan Nilai-Nilai SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan).
Keluarga hampir pasti tidak setuju dan akan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan kalian karena perbedaan agama. Belum lagi perbedaan ritual keagamaan yang melahirkan perbedaan cara hidup bahkan prinsip. Hubungan biasa tanpa halangan saja sudah cukup menguras energi. Apalagi ditambah dengan gangguan-gangguan dari keluarga dan perbedaan nilai dasar kalian. Pacaran beda agama merupakan tantangan yang tidak mudah untuk ditaklukkan.

Setelah saya memahami, memikirkan, menilai dan merasakan atas huubungan yang saya jalani selama ini dapat saya simpulkan buat kita. Yang jika kita termasuk orang-orang yang saling menyukai (berpacaran) dengan perbedaan agama (seperti saya dan My SomeOne), ada baiknya kita membaca serta memahami hal-hal sebagai berikut yang ingin saya share buat kita bersama;

  1. Tentukan seberapa dalam tingkat kereligiusan kamu. Jika kamu adalah seseorang yang cukup religius, kemungkinan kamu mengalami konflik besar dalam menjalani hubungan pacaran kamu. Kamu sangat sayang dengan pasangan kamu tapi kamu merasa pesimis akan menikahinya karena kamu punya mimpi membangun keluarga yang sangat religius. Keadaan ini bisa sangat memberatkan suatu hubungan, karena kamu jadi maju-mundur dalam membangun hubungan yang baik dengan pasanganmu. 
  2. Renungkan pandangan orang tua kamu dan pasanganmu terhadap hubungan intim yang terjalin antar agama. Jika orang tua kamu termasuk orang yang terbuka dengan perkawinan beda agama, maka kamu bisa bernafas lega. Namun jika sebaliknya, kamu dalam masalah besar. :D Pasangan yang tidak disetujui orang tua biasanya menjalin hubungan dengan diam-diam alias backstreet. Backstreet bukan saja melelahkan tapi juga membuat hubungan kamu dan orang tuamu merenggang karena kamu pastinya akan banyak menutup-nutupi dan beralasan jika ingin kencan dengan pasanganmu.
  3. Renungkan bagaimana penghayatanmu tentang relasimu dengan keluarga. Apakah kamu tipe orang yang mau menentang perintah orang tua?Apakah kamu menginginkan pernikahan yang direstui orang tua? Bagaimana perasaanmu jika kamu menentang permintaan dari orang tua? Bagaimana perasaanmu saat kamu mengecewakan mereka? Jika kamu merasa dapat mengatasi semua perasaan negatif yang akan muncul, maka kamu masih dapat memperjuangkan hubungan ini. Jika tidak, ada baiknya kamu kembali mengevauasi hubungan kamu sehingga keruwetan masalah ini tidak semakin lama dan melebar.
  4. Selanjutnya, kamu harus berempati terhadap pasangan kamu yang sama dag-dig-dugnya dengan kamu. Saran saya, jangan pusing sendiri dengan masalah ini. Meskipun ini merupakan masalah internal keluarga kamu, pasangan kamu pantas untuk diberitahu bagaimana keadaan hubungan kalian sehingga dia tau dimana posisinya. Keadaan serba tidak tau menimbulkan perasaan frustrasi pada pasangan kamu yang tentu saja dapat memperunyam masalah.Disaat-saat seperti inilah kalian harus menjadi sebuah tim yang mengatur taktik dan mengambil segala keputusan bersama.
  5. Renungkanlah bagaimana keadaan hubungan kamu. Apakah ada masalah lain yang muncul selain dari isu agama? Masalah beda agama yang cukup besar punya kemungkinan besar untuk menutupi masalah-masalah lain yang bisa mempengaruhi kelangsungan cerita cinta kamu.
  6. Ingatlah jika kamu tidak harus dan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Saat ada dua kepentingan bertentangan, kemungkinan ada salah satu pihak yang dimenangkan dan satu dikalahkan. Ambillah keputusan yang paling sesuai dengan apa yang kamu inginkan, karena biar bagaimanapun, hidup ini adalah hidupmu dan semua pilihan beserta apa yang di alami dulu, sekarang dan kedepannya ada di tangan kita (kalian yang berpasangan).
Sahlan "Another of Me..."

0 Ocehan:

Posting Komentar